Jumat, 13 April 2012

Budaya Elitisme


Gaya hudup di sebut juga life style, memun beragam, dan pada faktanya gaya hidup yang mendominasi adalah gaya hidup glamor, gaya hidup hasil beonan dari barat meminjam ekstrim kanan, sebenarnya tidak hasil beonan tetapi budaya glamor adalah pengejawantahan adanya nafsu takabur dan nafsu bermegah-megahan meminjam istilah sufinya, tapi  entalah asal muasal sumbernya  kapan-kapan saya insyaallah menyelidikinya yang jelas pada faktanya budaya bermegah-megahan ini hampir menjangkiti semua golongan manusia dari presiden sampai penjual pepsoden, bermegah-megahan dalam kadar semampunya dan sak ukurannya. Yang di maksud bermegah-megahhan menurut saya adalah cari perhatian pada orang lain dengan harta benda sebagai kailnya yang bertujuan mendapat pujian, atau kekaguman dari orang lain, sehingga akan merasa di hargai ketika ada orang lain memuji dengan mengatakan “wah mobilnya bagus”, atau ingin dianggap kaya,atau dianggap beruntung walau entah pada aslinya untung atau buntung. Harta benda yang di jadikan kail pujian dalam hal ini bisa saja, benda seperti motor bagus yang mahal, atau mobil, rumah perabotan dan, bisa juga pasangan hidup yang cantik atau yang ganteng. Penalaran seperti ini saya kira berangkat dari  asumsi atau persepsi bahwa kebahagiaan adalah dengan banyaknya harta benda yang menyelubunginya, hal ini terjadi karena duit dapat membeli apa saja, mau jadi apa saja, baik pejabat dan pangkat semuanya bisa di beli dengan duit, ketika hal ini yang terjadi maka prestasi dan kepintaran sudah bukan hal yang membanggakan karena semua dapat dibeli, jadi tanpa kepintaran tertentu atau keahlian tertentupun jabatan pekerjaan pangkat tetap bisa di beli, hal ini akan berefek yang miskin semakin terpinggirkan karena orang miskin tidak bisa membeli sesuatu walaupun dia puya keahlian, jadi wajarlah semua orang berkeinginan menjadi orang kaya dan banyak harta agar prestis sosialnya naik, sampai-sampai banyak juga yang tidak menjadi diri sendiri dengan berbohong mengaku punya ini dan itu, atau berpenampilan selayaknya pejabat dan berpangkat agar di jalan-jalannya di hormati orang lain. Sistem seperti ini berefek pada gaya hidup yang ingin dilihat punya prestis lebih, sehingga budaya mahal-mahalan benda menjadi lomba-lomba yang membudaya, tentunya sesuai kadar kemampuannya, dan tak jarang juga sampai menyalahgunakan wewenang, dan djabatan sehingga budaya korupsi merambah, suap-menyuap menyebar.
Yang tidak kalah perhatiannya bahwa orang banyak yang terjebak pada konsep ini, sehingga konsep bahagia mempunyai definisi ketika punya banyak harta dan pasangan yang indah rupa, sehingga banyak orang berpacu untuk merebut prestis ini, , jika di analisa budaya megah-megahan punya sisi jeleknya yakni mementingkan dirinya sendiri atau indifidualisme,dan orang yang tidak punya akan jauh tergeser dari dunia peradaban, efek baiknya jika mampu mendorong etos kerja yang tinggi dan kemandirian berekonomi.300312

Selasa, 03 Januari 2012

kata bijak

Phytagoras berkata,”jika engkau ingin hidup senang ,mka hendaklah engkau rela di anggap sebgai tidak berakal atau di anggap orang bodoh”.
• Pukulan dari sahabatmu lebih baik dari pada ciuman dari musuhmu.
• Phytagoras berkata,”jangan sekali-kali percaya paada kasih saying yang datang tiba-tiba,karena dia akan meninggalkanmu dengan tiba-tiba pula”.
• Jangan membanggakan apa yang kamu lakukan hari ini, sebab engkau tidaka akan tahu apa yang akan di berikan oleh hari esok.

Plato

• Orang yang ingin bergembira harus menyukai kelelahan akibat bekerja.
• Janganlah engkau berteman dengan orang jahat karena sifatmu akan mencuri sifatnya tanpa engkau sadari.
• Plato berkata ,”Orang yang berilmu mengetahi orang yang bodoh karena dia pernah bodoh,sedangkan orang yang bodoh tidak mengetahui orang yang berilmu karena dia tidak pernah berilmu”.
• Budi pekerti yang tinggi adalah rasa malu terhadap diri sendiri.
• Plato di Tanya ,”Bagaimana caranya agar seseorang biasa hidup dengan tenang?”. Dia menjawab ,” Jika orang itutidak melakukan kejahatanh dan tidak beredihh akan sesuatu yang di alaminya,maka dia tentu akan merasa tenang”.
• Kerendahan seseorang di ketahui melalui dua hal : banyak berbicara tentang hal-hal yang tidak berguna,dan bercerita padahal tidak di tanya.
• Jangan terlalu banyak mengenal orang .sebab, kalian lebih sering di sakiti oleh orang yang kalian kenal,sedangkan orang yang tidak kalian kenal nyaris tidak dapat menyakiti kalian.
• Cint6a adalah gerak jiwa yang kosong tanpa pikiran.

Thales

• “orang yang bercita-cita tinggi adalah orang yang menganggap teguran teguran keras baginya lenbut daripada sanjungan merdu dari penjilat yang berlebih-lebihan”
• “apabila kamu menasihati orang yang bersalah maka berlemah lembutlah agar dia tidak merasa di telanjangi”
• “orang yang secara sembunyi-sembunyi melakukan suatu perbuatan yang tidak di llakukan secara terang-terangan,ia tidak berharga di hadapan dirinya”


Socrates

• Seseorang menampar pipi Socrates,lalu pada bekas tamparan itu Socrates menulis “Seseorang telah menamparku ini balasan dariku”.
• Socrates di cela karena makan terlalu sedikit, maka di menjawab,“aku makan untuk hidup, bukan hidup untuk makan”.
• Socrates di cela karena di tidak banyak bicara, dia menjawab,”Allah Taala telah menciptakan dua telinga dan satu lidah untukku agar aku banyak mendengar daripada berbicara,tetapi kalian lebih banyak bicara daripada mendengar”.
• Setelah berusia tua,Socrates,belajar musik. Lalu ada orang berkata padanya,” apakah engkau tidak malu belajar di usia tua?”. Dia menjawab,” Aku merasa lebih malu menjadi orang yang bodoh di usia tua”.
• Socrates berkata,”Cobalah dulu,baru cerita. Pahamilah dulu,baru menjawab. Pikirlah dulu,baru berkata.Dengarlah dulu,baru beri penilaian .Bekerjalah dulu,baru berharap.

• Socrates berkata ,” kesedihan membuat akal terpana dan tidak berdaya.jika anda tertimpa kesedihan, terimalah dia dengan keteguhan hati dan berdayakanlah akal untuk mencari jalan keluar”.
• Janganlah engaku menceritakan isi jiwamu kepada oarng lain,karena sungguh jelek orang yang menaruh hartanya di rumah dan memerkan isinya.
• Kesejahteraaan memberikan peringatan,sedangkan bencana memberi nasihat.
• Janagn mengomentari kesalahan orang lain, karena orang itu akan mengambil manfaat dari ilmumu lalu di menjadi musuhmu.